KompasProperti - Kota industri Cikarang di Kabupaten Bekasi telah menjadi salah satu penggerak roda ekonomi di Jawa Barat dalam beberapa tahun terakhir. Kabupaten Bekasi memang memiliki potensi yang besar dalam bidang industri.
Berkembangnya kawasan-kawasan industri di Cikarang menyerap banyak tenaga kerja. Kebutuhan hunian yang nyaman dan strategis meningkat seiring dengan berkembangnya kawasan industri di sana.
Lippo Group menawarkan kota baru di dekat kawasan industri Cikarang dengan konsep penataan jalan memakai grid system, memiliki central park, dan mempunyai jaringan transportasi umum terintegrasi.
Central park merupakan area ruang terbuka hijau dengan luas 100 hektar yang bisa dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Di taman kota tersebut, terdapat danau yang mampu menampung 300 ribu meter kubik air, yang sekaligus berfungsi sebagai reservoir penanganan banjir.
Baca: Bertepatan dengan HUT RI, Lippo Lansir Meikarta
Selain membangun apartemen sebagai hunian, pengembang juga membangun area komersial. Fasilitas yang akan melengkapi kota baru itu di antaranya pusat perbelajaan, rumah sakit bertaraf Internasional, sekolah serta perguruan tinggi, pusat riset berstandar internasional, dan hotel bintang 5.
Kota baru di Cikarang itu sangat strategis karena ditunjang infrastruktur yang memadai. Seperti, Pelabuhan Patimban di Subang, Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Kereta Api Express Jakarta-Bandung, Light Rail Transit (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang, monorail yang masuk ke tengah kawasan Meikarta, dan Jakarta-Cikampek Elevated Highway.
Pembangunan sejumlah infrastruktur tersebut bakal memudahkan akses masyarakat dari dan menuju kawasan mandiri itu. Tak hanya itu, kota baru yang digarap Lippo Group itu juga memiliki akses ke jalan tol Cibatu.
Perusahaan pengelola kawasan industri, menyediakan layanan perijinan usaha untuk perusahaan yang mempermudah mereka agar bisa berinvestasi di kawasan industri. Investor dari Jepang, China, dan Korea melakukan bisnis di sejumlah kawasan industri di Cikarang.
Kebanyakan pekerja di kawasan industri itu memilih untuk menyewa hunian yang lokasinya berdekatan dengan tempat mereka bekerja. Fenomena tersebut membuka peluang investasi untuk menyewakan unit apartemen di kota baru Meikarta pada pekerja di kawasan industri, khususnya tenaga kerja asing.
Pada tahap pertama pembangunan, 200 ribu unit apartemen akan memenuhi kota baru Meikarta.
Presiden Direktur Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, tahap pertama kota baru Meikarta dibangun di lahan seluas 500 hektar.
"Kami akan kembangkan 3-5 tahun. Diharapkan, 3-5 tahun lagi Meikarta akan jadi kota mandiri dan orang sudah hidup, bekerja dan beraktivitas di sini," kata Ketut saat pelucuran Meikarta di Lippo Cikarang dalam Kompas.com, Kamis (17/8/2017).
Dengan acuan harga properti yang setiap tahun naik, tingkat keuntungan bisnis sewa apartemen amat menjanjikan.