KompasProperti - Peran strategis Bekasi, Jawa Barat tak bisa ditinggalkan jika berbicara tentang perekonomian nasional. Di Bekasi, industrialisasi berjalan paling maju dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Pemerintah pun terus memacu pertumbuhan kawasan ini sebagai pusat ekonomi nasional.
Bekasi terletak di posisi yang amat strategis. Di satu sisi berada di jalan tol yang menghubungkannya dengan dua kota pelabuhan besar, yaitu Jakarta dan Cirebon. Di lain sisi, Bekasi berada di jalur tol Jakarta-Bandung.
Pembangunan sejumlah infrastruktur di sekitar Bekasi tentu menjadikan Bekasi sebagai kawasan unggul. Berangkat dari berbagai kondisi tersebut, Lippo Group pun membangun kota mandiri yang dinamai Meikarta.
Lippo mengucurkan investasi Rp 278 triliun disertai keyakinan bahwa kemajuan ekonomi bakal melaju lebih cepat. Apartemen Meikarta pun disambut khalayak. Sejak Mei hingga September 2017, penjualan apartemen mencapai 130 ribu unit.
Baca: Meikarta Bantu Pemerintah Atasi Backlog Perumahan
Meikarta menawarkan kota mandiri dengan kelengkapan fasilitas berstandar internasional yang didasari kenyamanan dan rasa aman. Bahkan, hingga kini belum ada kota yang bisa menandingi baik dari sisi konsep, luas, dan jumlah huniannya.
Kota mandiri Meikarta akan membangun semua fasilitas yang dibutuhkan oleh penghuni sebuah kota modern. Sarana pendidikan dari TK sampai universitas, pusat bisnis, ruang terbuka hijau, tempat rekreasi dan sebagainya. Dengan demikian, penghuni Meikarta tak perlu pergi ke luar kawasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari .
Kota mandiri Meikarta pun berada di lokasi yang sangat strategis. Yakni di jantung Bekasi, yang merupakan kawasan prioritas pertumbuhan industri nasional. Luas kawasan industri di kabupaten ini bahkan telah mencapai 6.719,4 hektar.
Industrialisasi di Bekasi memang paling maju di Jawa Barat, dan kedua setelah Jakarta. Jawa Barat sendiri merupakan provinsi terdepan di bidang industri. Kawasan industri yang berada di Jawa Barat mencapai 40 dan 18 di Bekasi, dari total 74 kawasan industri nasional. Maka, tak heran jika Jawa Barat tumbuh menjadi penyumbang PDB terbesar ketiga di Indonesia, setelah Jakarta dan Jawa Timur.
Baca juga: Proyek Meikarta Disorot Media Asing
Pertumbuhan Bekasi bakal melaju makin kencang saat pembangunan sejumlah infratruktur raksasa rampung.
Proyek infrastruktur tersebut yakni jalur kereta cepat Jakarta-Bandung dimana salah satu stasiunnya berada di Meikarta, Pelabuhan Patimban di Subang, Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, jalan tol baru yang menghubungkan Bekasi dengan Kampung Melayu, dan LRT jurusan Cawang.
Pada awal Agustus lalu, dalam pertemuan bersama antara Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kementerian Perhubungan, Kementarian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, perwakilan pemerintah daerah kota Bekasi, dan kabupaten Bekasi dengan PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) disepakati, semua pihak akan memperlancar penyediaan lahan untuk jalur kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sementara itu, warga Meikarta juga akan dilayani Light Rail Transit (LRT). Rute pertama kereta ringan ini mulai bisa dinikmati pada awal 2019. Rute ini menghubungkan Cibubur-Cawang. Panjang rute ini adalah 42,1 KM. Tahap berikutnya adalah rute Cawang-Dukuh Atas, lalu disusul dengan Bekasi Timur-Cawang. Secara keseluruhan rel LRT yang akan dibangun adalah 83,6 kilometer.
Pada 2019, ketika pembangunan pelabuhan Patimban rampung, bisa dipastikan bahwa arus barang dari dan ke Tanjung Priok, yang sekarang sering kewalahan, akan menjadi lancar. Sedangkan Kertajati, yang dijadwalkan rampung tahun depan, akan mengambil alih sebagian peran Soekarno-Hatta yang sudah lama kewalahan menghadapi lonjakan penumpang.
Meikarta pun diproyeksikan sebagai kota masa depan. Perekonomiannya akan berkembang pesat karena investasi membanjir saat pembangunan infrastuktur yang sudah lama dinantikan oleh industri maupun masyarakat rampung.