KompasProperti - Lippo Group tengah membangun Meikarta, kota baru yang berada dekat kawasan industri Cikarang. Kota mandiri Meikarta ini diproyeksikan menjadi kota yang indah, lengkap, modern, dan tercanggih se-Asia Tenggara.
Meikarta jadi begitu strategis lokasinya karena dikelilingi oleh proyek-proyek infrastruktur pemerintah maupun swasta.
Salah satu proyek infrastruktur yang tengah dibangun adalah kereta cepat Jakarta-Bandung. Pembangunan jalur kereta cepat yang nantinya seperti Shinkansen (kereta cepat di Jepang) ini terus dikebut dan ditargetkan rampung pada akhir 2019.
Baca: Menatap Bekasi dan Proyeksi Ekonomi Mendatang
Menurut Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Bintang Perbowo, proses pembangunan kereta cepat dipercepat dengan harapan proses pengujian (commisioning) juga bisa dilakukan pada 2019.
"Jadi percepat memang sedang kita lakukan dan untuk daerah-daerah yang sudah ada izinnya sudah kita kerjakan. Dari semua perencanaan teknis yang kita bahas dengan partner akan selesai di akhir 2019. Dan 2019 mungkin sudah mulai commissioning. Jadi yang diminta Pak Jokowi memenuhi ketentuan yang ada," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/8/2017) lalu.
Nilai proyek kereta cepat ini senilai 5,1 miliar dollar AS atau setara Rp 67,8 triliun (kurs 13.300). Proyek sepanjang 142 kilometer resmi dikerjakan dengan acara groundbreaking pada 21 Juni 2016.
Porsi saham BUMN dalam perusahaan konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memang mengalami perubahan. Porsi saham China menjadi lebih dominan. Perubahan itu bertujuan untuk mempercepat pengerjaan proyek.
Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, 404 Bangunan Ditertibkan
Penurunan porsi kepemilikan saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut juga untuk menekan resiko kerugian.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Pontas Tambunan mengatakan pemerintah akan memastikan pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap terlaksana.
Ia mengungkapkan proyek kereta cepat sudah mendapat pendanaan tahap pertama senilai 1 miliar dollar AS atau Rp 13 triliun. KCIC juga telah mengantongi komitmen pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar 4,5 miliar dollar AS.
Rampungnya pembangunan kereta cepat ini bakal meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Bila menggunakan transportasi umum yang dapat mencapai tiga jam perjalanan, maka dengan kereta cepat ini Jakarta-Bandung dapat ditempuh dengan waktu hanya 35 menit.
Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, transportasi massal ini sangat menguntungkan penghuni apartemen Meikarta. Posisi Meikarta yang berada di antara Jakarta-Bandung menjadi begitu strategis, karena orang yang tinggal di Meikarta hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai Bandung atau ke Jakarta.
Dengan waktu tempuh yang begitu singkat, maka warga Meikarta bisa lebih banyak memanfaatkan waktunya untuk kegiatan produktif.