Sektor Properti Bergairah, Perbankan Pun Ingin Berkiprah

Kompas.com - 22/10/2017, 16:55 WIB
Suasana di Kantor Marketing Kota Baru Meikarta, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/09/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Suasana di Kantor Marketing Kota Baru Meikarta, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/09/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.


KompasProperti - Indonesia diperkirakan masih akan dihadapkan pada tantangan perekonomian yang cukup berat pada 2018. Meskipun ada pertumbuhan ekonomi, namun nilainya diprediksi tidak terlalu tinggi.

Pada Property Outlook 2018 di Jakarta, Kamis (19/10/2017) kemarin, pengamat Ekonomi dari Unika Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko mengatakan, ada dua hal yang mempengaruhi sektor perekonomian Indonesia, yaitu harga barang komoditas dan kondisi perekonomian global.

"Ekonomi domestik masih sangat dominan dipengaruhi oleh komoditas. Makanya, naik turunnya harga komoditass di tingkat global, berpengaruh terhadap dinamika ekonomi domestik," ujarnya.

Pemerintah, kata dia, sebenarnya sudah mulai mengurangi ketergantungan ekonomi Indonesia dari sektor komoditas ke sektor industri dan manufaktur. Caranya, dengan membangun infrastruktur secara masif di berbagai wilayah.

Baca: Jangan Mimpi Bersaing Bila Infrastruktur Tertinggal

Prasetyantoko memprediksi, tren ekonomi secara global akan mengalami kenaikan. Hingga akhir 2017, diperkirakan pertumbuhan ekonomi secara global mencapai 3,5 persen dan 3,6 persen pada tahun depan.

Sementara itu, bagi negara-negara berkembang pertumbuhan rata-rata diperkirakan dapat mencapai 4,6 persen pada tahun ini dan 4,8 persen pada tahun depan.

"Intinya secara global, kalaupun proyeksinya optimistik dan diproyeksikan akan terus membaik, pun dalam angka yang relatif rendah," katanya.

Ditopang properti

Sektor properti memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Hal itu tidak terlepas dari keberadaan industri turunan yang ada di dalam sektor tersebut.

Sebagai gambaran, dalam membangun sebuah rumah, pengembang tentu akan bekerja sama dengan beragam industri lainnya, mulai dari semen, besi, pasir, kaca dan lainnya. Setidaknya, ada sekitar 170 industri turunan yang berada di dalam sektor properti.

"Jadi sektor perumahan, properti, merupakan salah satu yang menyokong perekonomian. Untuk bisa sampai ke sana, yang bisa diharapkan, industri masih tetep bisa tumbuh meski tidak bisa diharapkan terlalu tinggi," kata dia.

Kabar baiknya, data Bank Indonesia menunjukkan penyaluran kredit properti pada Juli 2017 lalu mengalami peningkatan bila dibandingkan Juni 2017.

Baca: Genjot Pertumbuhan Kredit, BI Siapkan Kebijakan Tambahan

Meski kenaikan itu disebut belum menjadi tanda bahwa sektor properti tanah air sudah menggeliat, setidaknya optimism itu muncul dengan semakin banyaknya produk properti yang terus bermunculan di tiap daerah.

Presiden Direktur Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono menilai, peningkatan kolaborasi antara pengembang dan sektor perbankan diperlukan, guna memenuhi angka kebutuhan rumah yang belum terpenuhi atau backlog yang masih mencapai 11,4 juta unit.

Kolaborasi tersebut selama ini sebenarnya sudah terjadi. Namun dirasakan masih kurang, terutama dalam hal pemberian stimulus kepada pengembang guna meningkatkan pasokan perumahan.

"Dengan kolaborasi produktif, kami harapkan penyaluran KPA dan KPR mulai meningkat," kata Maryono saat BTN Golden Property Awards 2017 di Jakarta, Senin (11/9/2017).

Dia menjelaskan, hingga Juli 2017, pertumbuhan kredit properti tercatat mencapai 13,9 persen. Angka tersebut naik bila dibandingkan Juni 2017 yang hanya 12,1 persen. "Itulah sebagai rising momentum kita, sehingga dengan adanya peningkatan ini peran properti lebih baik lagi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata menilai, meski tanda-tanda peningkatan sektor properti sudah ada, namun terlalu dini bila saat ini disebut sebagai kenaikan sektor properti.

"Masih terlalu dini untuk katakan bahwa ini sebuah kepulihan," kata laki-laki yang akrab disapa Eman ini.

Untuk itu, perlu adanya terobosan lebih komprehensif serta peningkatan sinergi antara pemerintah dan pengembang, guna meningkatkan pertumbuhan yang sudah ada. Terlebih, saat ini pemerintah tengah gencar merealisasikan Program Nasional Sejuta Rumah.

Baca juga: BTN Apresiasi Pengembang yang Dukung Program Sejuta Rumah

Bicara tentang terobosan dan sinergi, maka Lippo Group membangun proyek Meikarta di Cikarang. Dengan nilai investasi Rp 278 triliun, mega proyek ini memiliki konsep berbeda dibanding Lippo Karawaci maupun Lippo Cikarang.

“Meikarta tak sekedar membangun kota tapi juga komunitas yang didukung dengan berbagai fasilitas modern,” kata Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya.

Terkini Lainnya
Investasi Apartemen Masih Banyak Peminatnya
Investasi Apartemen Masih Banyak Peminatnya
Sorot Meikarta
Meikarta, Solusi Mengurangi Beban Jakarta dan Bandung
Meikarta, Solusi Mengurangi Beban Jakarta dan Bandung
Sorot Meikarta
Meikarta, Terobosan Lippo di Tengah Mahal dan Sulitnya Lahan Hunian
Meikarta, Terobosan Lippo di Tengah Mahal dan Sulitnya Lahan Hunian
Sorot Meikarta
Meikarta Buktikan Pilar “Innovative Infrastructure and Transportation”
Meikarta Buktikan Pilar “Innovative Infrastructure and Transportation”
Sorot Meikarta
Banyaknya Penjualan Meikarta Buktikan Tingginya Minat Masyarakat
Banyaknya Penjualan Meikarta Buktikan Tingginya Minat Masyarakat
Sorot Meikarta
Lippo Group Terapkan “Trickle Down Effect” dalam Pembangunan Meikarta
Lippo Group Terapkan “Trickle Down Effect” dalam Pembangunan Meikarta
Sorot Meikarta
Makin Mahal dan Sulitnya Lahan di Jakarta Jadi Daya Jual Meikarta
Makin Mahal dan Sulitnya Lahan di Jakarta Jadi Daya Jual Meikarta
Sorot Meikarta
Cari Hunian di Jakarta Semakin Sulit, Meikarta Jadi Alternatif
Cari Hunian di Jakarta Semakin Sulit, Meikarta Jadi Alternatif
Sorot Meikarta
Lewat Meikarta, Lippo Group Buktikan Bisnis Properti Masih Menggiurkan
Lewat Meikarta, Lippo Group Buktikan Bisnis Properti Masih Menggiurkan
Sorot Meikarta
Meikarta Dirancang sebagai Kota Mandiri Sejak Lama
Meikarta Dirancang sebagai Kota Mandiri Sejak Lama
Sorot Meikarta
Meikarta Berpotensi Jadi Pusat Bisnis Paling Strategis di Indonesia
Meikarta Berpotensi Jadi Pusat Bisnis Paling Strategis di Indonesia
Sorot Meikarta
Meikarta Hadir untuk Penuhi Kebutuhan Pekerja Asing di Cikarang
Meikarta Hadir untuk Penuhi Kebutuhan Pekerja Asing di Cikarang
Sorot Meikarta
Meikarta Dorong Pertumbuhan Ekonomi Koridor Timur Jakarta
Meikarta Dorong Pertumbuhan Ekonomi Koridor Timur Jakarta
Sorot Meikarta
Meikarta Sediakan Hunian Modern untuk Dukung Generasi Masa Depan
Meikarta Sediakan Hunian Modern untuk Dukung Generasi Masa Depan
Sorot Meikarta
Kota Baru untuk Masyarakat Modern yang Ingin Tinggal di Apartemen
Kota Baru untuk Masyarakat Modern yang Ingin Tinggal di Apartemen
Sorot Meikarta

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke