KompasProperti - Perkembangan bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia merupakan salah satu peluang bisnis yang menggiurkan.
Bidang usaha MICE melibatkan banyak pihak, mulai dari urusan makanan, transportasi, penginapan, hiburan, pariwisata, hingga hal-hal kecil lainnya yang tidak bisa dianggap sepele.
Semua itu otomatis membuat perekonomian masyarakat di berbagai kota jadi makin bergairah.
Menurut Kementerian Pariwisata, ada lima kota besar di Indonesia yang selama ini jadi pusat bisnis MICE, yakni Jakarta, Surabaya, Medan, Bali, dan Makassar.
Baca: Cikarang Segera Punya International Convention Center
Para pelaku usaha mulai dari UKM (usaha kecil dan menengah) sampai perusahaan besar berlomba-lomba untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan suatu acara. Investor lokal dan asing pun jadi berminat mengucurkan dana untuk membangun infrastruktur penunjang.
MICE dianggap sebagai bisnis yang masih prospektif sampai beberapa tahun ke depan. Bahkan para pengembang properti pun tertarik berkecimpung di bisnis ini.
Mereka tidak hanya membangun gedung untuk tempat tinggal, pusat perbelanjaan, dan perkantoran, tetapi hotel juga dibuat salah satunya untuk mendukung MICE.
MICE di Cikarang
Salah satu pengembang yang ikut dalam bisnis MICE yakni Lippo Group. Saat ini, LIppo tengah membangun kompleks hunian apartemen dan kota mandiri Meikarta di Cikarang, Jawa Barat.
Selain membangun apartemen untuk tempat tinggal, Lippo juga berencana menyediakan gedung pertemuan berkapasitas besar.
“Kami akan membangun gedung pertemuan sebagai fasilitas MICE. Rencananya akan ada gedung yang kapasitasnya lebih besar dari Jakarta Convention Center (JCC),” kata Presiden Direktur Meikarta Ketut Budi Wijaya, Rabu (18/10/2017).
Lippo Group menilai masih banyak peluang yang bisa dikembangkan untuk memberikan suport pada bisnis MICE, misalnya membangun hotel. Maka dari itu, nantinya di Meikarta juga akan dibangun hotel bertaraf bintang lima dengan jaringan internasional.
“Kami sudah membuat kesepakatan dengan salah satu hotel bintang lima yang memiliki jaringan dunia,” ujar Ketut.
Keyakinan Lippo Group terhadap potensi bisnis MICE ini juga karena di wilayah Meikarta nantinya akan didukung dengan enam infrastruktur penunjang, terutama untuk mengatasi masalah transportasi.
Nantinya, Kertajati yang merupakan bandara internasional akan mempermudah mobilitas dari dan menuju luar daerah maupun luar negeri. Proyek Kertajati dimulai 2015 dan ditargetkan rampung pada 2018.
Selain itu, pemerintah juga membangun Pelabuhan Patimban di Subang. Dengan adanya Patimban Deep Seaport kapal besar bisa merapat di Jawa Barat yang akan mendorong aktivitas ekspor impor.
Baca: Simak, Enam Infrastruktur Penting di Cikarang
Ada pula Jakarta-Cikampek elevated highway, yaitu jalan tol yang menghubungkan antara Jakarta dengan Karawang dan Cikarang. Kini, pemerintah juga tengah membangun kereta ekspres Jakarta-Bandung yang jalur lintasnya tak jauh dari Meikarta.
Menurut rencana, nantinya akan dikoneksi dengan monorel. Pembangunan LRT juga sekarang sedang dikebut. Prediksinya pada akhir 2018 sudah beroperasi.
“Jadi Meikarta bisa menunjang proyek-proyek strategis itu, infrastruktur yang dikerjakan pemerintah. Semuanya itu saling mendukung,” katanya.
Dukungan infrastruktur yang begitu lengkap di sekitar Meikarta itu akan mempermudah akses transportasi yang aman, cepat, dan nyaman bagi siapa pun, termasuk membantu kelancaran bisnis MICE yang masih potensial di wilayah Jakarta dan sekitarnya.