KompasProperti - Lippo Group sebagai pengembang properti terkenal di Indonesia saat ini sedang membangun proyek apartemen dan kota mandiri bernama Meikarta.
Kompleks ini dibangun di atas tanah seluas 500 hektar yang terletak dekat kawasan industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kota baru ini akan memiliki berbagai fasilitas penunjang kebutuhan hidup sehari-hari ini, misalnya ruang terbuka hijau, sarana olahraga, rumah sakit, sekolah, gedung pertunjukan, serta terintegrasi dengan infrastruktur transportasi modern.
Pembangunan kota Meikarta ini bertujuan mengurangi kepadatan Jakarta yang sudah dibebani berbagai masalah besar, khususnya kemacetan lalu lintas di jalanan.
Baca: Siapa Bilang Meikarta Bakal Bikin Macet, Ini Faktanya..
Waktu perjalanan para pekerja kantoran, baik pergi maupun pulang kerja, dianggap sudah tidak logis. Mereka bisa menghabiskan waktu hampir empat jam di jalan setiap harinya untuk menuju tempat kerja dan kembali ke rumah.
Otomatis perjalanan itu menguras banyak tenaga di jalan sehingga berefek pada penurunan produktivitas kerja. Selain itu, kualitas hidup pun ikut menurun karena kurangnya waktu untuk bersama keluarga dan orang-orang terdekat.
Maka dari itu, salah satu tujuan Lippo Group merancang Meikarta agar bisa menjadi solusi dari masalah kemacetan lalu lintas, lingkungan, kepadatan penduduk, dan berbagai masalah sosial lainnya.
Nantinya di Meikarta akan ada ratusan gedung pencakar langit dengan desain berskala internasional yang terdiri dari hunian apartemen dan perkantoran.
Baca: Meikarta Kota dengan Pusat Bisnis dan Finansial Terbesar di Indonesia
Perpaduan hunian dengan area bisnis memang bertujuan mendukung kawasan industri Cikarang di sekitar Meikarta yang dikenal dengan banyaknya produsen berbagai produk massal, misalnya otomotif, consumer goods, elektronik, dan makanan kecil.
“ Kawasan industri Cikarang belum didukung dengan perkantoran yang memadai, termasuk misalnya showroom untuk memamerkan produk mereka,” kata Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya, Rabu (18/10/2017).
Maka dari itu, Meikarta disiapkan dengan perencanaan yang matang dengan memperhatikan kawasan di sekitarnya.
“Zonasi untuk perkantoran sudah ada, tapi belum fix. Harapannya supaya kantor pusat perusahaan-perusahaan itu yang di Jakarta kecil saja, tapi kantor cabang atau supporting office-nya yang besar di Meikarta,” ujar Ketut.
Pembangunan perkantoran dekat dengan kawasan hunian, ia melanjutkan, agar waktu tempuh perjalanan para pekerja tidak terlalu lama, tak lebih dari 30 menit.
Dengan demikian, energi para pekerja itu tidak habis di jalan dan produktivitas mereka bisa meningkat. Nantinya berguna tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya.