KompasProperti - Kawasan central bussiness district (CBD) Meikarta dinilai prospektif karena jumlah orang asing akan terus bertambah di Cikarang. Hal tersebut berpotensi menjadi pemasukan tinggi dari nilai sewa properti-properti di daerah Cikarang.
Chief Marketing Officer Lippo Homes Jopy Rusli, mengatakan saat peresmian penutupan atap (topping off) dua apartemen Orange County atau kawasan segitiga emas (CBD) di Meikarta yang dilakukan Lippo Group.
Dua apartemen bernama Irvine Suites dan Westwood Suites ini bernilai Rp 1 triliun. Saat ini, seluruh unitnya sudah habis terjual dengan harga perdana Rp 700 jutaan.
Pada penjualan perdana 2014 lalu, Irvine Suites mampu mengumpulkan lebih dari Rp 800 miliar. Dari jumlah ini, sebanyak 1.000 modul unit dilepas Lippo kepada pembeli.
Baca: Pasar Perkantoran Jakarta Masih Lesu
Sementara Westwood diluncurkan setahun kemudian dan juga langsung terjual habis.
"Apartemen ini dijual dengan konsep bisa digabung. Jadi kalau ada pembeli satu modul satu bedroom atau dua modul dua bedroom, sangat fleksibel sekali," kata Jopy saat konferensi pers di Lippo Mall Kemang, Kamis (26/10/2017)
Menurut dia, pembeli apartemen tersebut adalah pemakai dan investor. “Karena di daerah sana banyak ekspatriat, yang 65 persen adalah orang Jepang," ujarnya.
Para pembeli yang berlatar belakang investor ini, kata Jopy, mengharapkan keuntungan dari orang asing yang bekerja di kawasan industri Cikarang.
Menurut perhitungan dia, para ekspatriat ini memberikan pengembalian investasi atau return of investment (ROI) lebih dari 20 persen.
"Ini bukan hanya tempat yang diincar untuk tinggal karena berkembang sekali punya pabrik atau future plan di sana, tapi ini produk investasi juga," ujarnya.
Menurut dia, kawasan CBD Meikarta juga prospektif karena jumlah orang asing itu akan terus bertambah. Hal ini berpotensi menjadi pemasukan sewa properti-properti di daerah Cikarang.
Sebelumnya, Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya, mengakui bahwa kawasan industri Cikarang belum didukung dengan perkantoran yang memadai, termasuk misalnya showroom untuk memamerkan produk industri tersebut.
Baca: James Riady Meikarta akan Memperkuat Koridor Timur
Kawasan tersebut mampu menyumbang sebesar 34,46 persen penanaman modal asing (PMA) nasional, serta 22-45 persen volume ekspor nasional pada tahun 2008 dengan omzet mencapai 35 miliar dollar AS dan 70 persen di antaranya untuk pasar ekspor.
Bisa dibayangkan, berapa unit perkantoran yang perlu dipasok untuk Cikarang yang juga menjadi kawasan potensial hunian bagi para pekerja sekaligus kawasan yang bernilai ekonomis.
Untuk mewujudkan lebih cepat hal itu, saat ini, Pemerintah pun membangun enam infrastruktur penting. Berturut-turut adalah Patimban Deep Seaport yang nantinya akan membantu aktivitas ekspor dan impor di daerah tersebut.
Lantaran merupakan pelabuhan dalam, kapal besar dapat langsung merapat dan tak lagi perlu melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
Kedua, International Airport Kertajati. Keberadaan Kertajati ini tentu akan memudahkan lantaran pilihan bandara di kawasan tersebut menjadi lebih banyak. Infrastruktur ketiga adalah kereta api cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung. Moda transportasi ini akan membuat lama perjalanan Jakarta-Bandung hanya 39 menit.
Yang menarik, keenam infrastruktur itu menjadi pendukung bagi kota baru Meikarta yang tengah dibangun Lippo Group.
Monorel akan dibangun di tengah Meikarta. Moda transportasi itu menjadi penyambung kawasan itu dengan daerah-daerah industri di Cikarang. Megaproyek Meikarta adalah harapan baru bagi Cikarang dan bahkan sekitarnya.