KompasProperti - Kawasan industri Cikarang belum didukung dengan perkantoran yang memadai, termasuk misalnya showroom untuk memamerkan produk industri tersebut. Untuk itu, Meikarta disiapkan dengan perencanaan yang matang dengan memperhatikan kawasan di sekitarnya.
Melubernya pasokan ruang perkantoran baru ini kian menekan performa tingkat hunian (occupancy rate) hingga di bawah 80 persen pada 2020 nanti.
Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, selain didukung permukiman, Meikarta juga dilengkapi perkantoran yang memadai. Perkantoran tersebut akan dilengkapi dengan showroom untuk memamerkan produk industri di kawasan tersebut.
“Zonasi untuk perkantoran sudah ada, tapi belum fix. Harapannya supaya kantor pusat perusahaan-perusahaan itu yang di Jakarta kecil saja, tapi kantor cabang yang besar di Meikarta,” ujar Ketut.
Baca: 2017, Bukan Tahun Ideal Bangun Gedung Perkantoran
Pembangunan perkantoran supaya waktu tempuh perjalanan para pekerja tidak terlalu lama, cukup sekitar 30 menit saja. Dengan demikian, energi para pekerja itu tidak habis di jalan dan produktivitas mereka bisa meningkat.
“Setidaknya kami bisa menangkap potensi itu dengan menambah pasokan di Cikarang,” katanya.
Sebagai kota baru, Meikarta akan memiliki berbagai fasilitas penunjang kebutuhan hidup sehari-hari ini. Ketut mencontohkan, adanya ruang terbuka hijau, sarana olahraga, rumah sakit, sekolah, gedung pertunjukan, serta terintegrasi dengan infrastruktur transportasi modern.
Nantinya, Meikarta akan didukung dengan enam infrastruktur penunjang, terutama untuk mengatasi masalah transportasi.
Seperti Bandara Internasional Kertajati yang akan mempermudah mobilitas dari dan menuju luar daerah maupun luar negeri. Proyek Kertajati dimulai 2015 dan ditargetkan rampung pada 2018.
Pemerintah juga sedang membangun Patimban Deep Seaport di Subang. Dengan adanya pelabuhan itu kapal besar bisa merapat di Jawa Barat yang akan mendorong aktivitas ekspor impor.
Ada pula Jakarta-Cikampek II elevated highway, yaitu jalan tol yang menghubungkan antara Jakarta dengan Karawang dan Cikarang. Pemerintah juga mengebut pengerjaan proyek kereta ekspres Jakarta-Bandung yang jalur lintasnya tak jauh dari Meikarta.
Menurut rencana, jalur itu bakal dikoneksi dengan monorel. Di samping itu, pembangunan LRT juga sekarang sedang dikerjakan dan pada akhir 2018 ditargetkan bisa beroperasi.
“Jadi Meikarta bisa menunjang proyek-proyek strategis itu, infrastruktur yang dikerjakan pemerintah. Semuanya itu saling mendukung,” katanya.
Dukungan infrastruktur yang begitu lengkap di sekitar Meikarta itu akan mempermudah akses transportasi yang aman, cepat, dan nyaman bagi siapa pun yang bermukim sekaligus berbisnis di kota baru tersebut.