KompasProperti - Lippo Group memasarkan kota mandiri Meikarta di Cikarang dengan cara kreatif. Selain pendingin ruangan dan pemanas air, Meikarta menyiapkan hadiah menarik seperti gadget untuk mendorong percepatan penjualan unit-unit apartemen di kota baru ini
Setelah diluncurkan pada Mei 2017, Lippo Group memasarkan Meikarta secara besar-besaran. Ratusan ribu unit pun telah terpesan melalui skema Nomor Urut Pemesanan (NUP) setelah peluncuran dilakukan.
Pekan ini, Lippo berencana menutup atap 2 apartemen yaitu Irvine Suites dan Westwood Suites yang berada di kawasan segitiga emas atau central business district (CBD) Meikarta, yakni Orange County.
"Harapannya, kurang lebih di antaranya 50 tower yang Kami launching pertama bisa hand over by the end of 2018," ujar Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya pada jumpa pers di Lippo Mall Kemang, Kamis (26/10/2017).
Baca: Fasilitas yang Bikin Meikarta Diserbu Calon Konsumen
Salah satu faktor utama besarnya antusiasme pasar adalah harga apartemen Meikarta yang tergolong murah. Apartemen Meikarta ditawarkan mulai dari Rp 127 juta per unit.
Meski demikian, imbuh Ketut, Lippo Group masih meraup keuntungan dari harga jual yang murah tersebut.
Pasalnya, jumlah menara yang dipasarkan ke publik tidak tanggung-tanggung, lebih dari 100 menara. Pembangunannya di bawah PT Lippo Cikarang Tbk juga akan dilakukan secara serentak.
"Kami harapkan dari efisiensi. Biasanya kan launching dua tower, kemudian tower berikutnya beberapa tahun lagi," katanya.
Dia menambahkan, pengembangan apartemen yang dilakukan serentak ini juga didasari rencana Lippo untuk membangun infrastruktur berupa jalan secara sekaligus.
Dengan pembangunan yang masif, Ketut berharap tidak ada penundaan antara pengeluaran untuk membangun infrastruktur dengan penjualan seluruh unit apartemen.
"Ini efisiensi yang kita harapkan, makanya kita bisa tawarkan harga yg relatif murah," sebut Ketut.
Tercatat sejak Meikarta diluncurkan pada Mei lalu, LPKR telah menghasilkan pra penjualan sebesar Rp 4,9 triliun sehingga total pra penjualan selama 9 bulan tahun 2017 menjadi Rp 5,4 triliun. Ke depan
“Di tengah pelemahan pasar kami telah memutar balik tren dengan meluncurkan Meikarta di Cikarang sebagai jantung industri kita,” ujarnya.
Dalam waktu empat bulan sejak diluncurkan pada pertengahan Mei 2017, Meikarta sudah menghasilkan pra-penjualan Rp 4,9 triliun.
“Sehingga total pra penjualan selama sembilan bulan di 2017 ini menjadi Rp 5,4 triliun dan ini angka pra penjualan tertinggi sepanjang sejarah LPKR," ujar Ketut,
Apalagi nantinya, lanjut Ketut, Meikarta akan didukung dengan enam infrastruktur penunjang, terutama untuk mengatasi masalah transportasi.
Rencananya Kertajati yang merupakan bandara internasional akan mempermudah mobilitas dari dan menuju luar daerah maupun luar negeri. Proyek Kertajati dimulai 2015 dan ditargetkan rampung pada 2018.
Selain itu, pemerintah juga membangun Pelabuhan Patimban di Subang. Dengan adanya Patimban Deep Seaport kapal besar bisa merapat di Jawa Barat yang akan mendorong aktivitas ekspor impor.
Ada pula Jakarta-Cikampek elevated highway, yaitu jalan tol yang menghubungkan antara Jakarta dengan Karawang dan Cikarang. Kini, pemerintah juga tengah membangun kereta ekspres Jakarta-Bandung yang jalur lintasnya tak jauh dari Meikarta.
Jalur kereta itu akan dikoneksi dengan monorel. Pembangunan LRT juga sekarang sedang dikebut. Prediksinya pada akhir 2018 sudah beroperasi.
“Jadi Meikarta bisa menunjang proyek-proyek strategis itu, infrastruktur yang dikerjakan pemerintah. Semuanya itu saling mendukung,” katanya.
Dukungan infrastruktur yang begitu lengkap di sekitar Meikarta itu akan mempermudah akses transportasi yang aman, cepat, dan nyaman bagi siapa pun yang bermukim di apartemen Meikarta sekaligus berbisnis di kota baru tersebut.