KompasProperti - Bagi sebagaian besar pasangan muda, properti menempati posisi prioritas daftar investasi. Hunian merupakan kebutuhan dasar bagi semua keluarga muda.
Namun, tak semua jenis hunian sesuai dengan kebutuhan keluarga. Kenyamanan hunian dan letak yang strategis biasa menjadi pertimbangan. Selain itu, faktor harga dan suku bunga kredit perlu dipertimbangkan.
Sales properti umumnya, menyarankan keluarga muda untuk membeli properti pada saat penawaran perdana. Saat itu, properti masih dalam tahap pembangunan sehingga harga yang ditawarkan relatif murah.
Ada baiknya Anda cermat menentukan investasi dengan melihat letak properti, khususnya apartemen. Jika apartemen dibangun di lokasi yang sedang berkembang (sunrise) dan memiliki banyak pilihan akses yang mendukung mobilitas, jangan ragu untuk membeli.
Baca: Investasi Prospektif di Kota Baru Meikarta
Pembelian apartemen yang masih dalam tahap pembangunan, memang mesti bersabar. Pembangunan apartemen membutuhkan waktu beberapa tahun.
Investasi Anda pun akan mandeg selama beberapa tahun, selama menunggu pembangunan rampung. Setelah serah terima kunci, Anda bisa baru dapat menempati apartemen atau menyewakannya.
Memang membeli properti yang sudah jadi, ada sisi baiknya. Calon konsumenn dapat melihat langsung kualitas bangunan dan fasilitas penunjangnya.
Anda pun dapat segera menempati apartemen itu atau langsung menyewakannya. Tetapi, harga apartemen yang sudah jadi biasanya jauh lebih mahal dibanding saat proses pembangunan.
Apartemen merupakan pilihan tepat bagi banyak keluarga muda yang tinggal di kota besar seperti Jakarta. Tak jauh dari ibukota, yakni di Cikarang, Lippo Group tengah membangun apartemen murah.
Meikarta, kota baru di Cikarang itu menawarkan hunian vertikal dan area komersial, yang lengkap dengan pusat kesehatan dan pendidikan berstandar internasional.
Meikarta meniru tata ruang kota New York yaitu grid system untuk mengantisipasi macet di kawasan yang bisa menampung satu juta orang itu.
Baca juga: Meikarta Antisipasi Kemacetan dengan Grid System
Jakarta Baru itu pun memiliki Central Park seluas 100 hektar, dengan danau yang bisa menampung air hingga 300 ribu meter kubik air. Taman di tengah kota itu seolah menjadi oase di tengah kota yang modern.
Perpaduan itu menjadikan hidup di era digital lebih manusiawi, karena warga kota Meikarta hidup sangat dekat dengan ruang terbuka hijau.